Ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII Tahun 2025 resmi digelar di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 1.500 kafilah dari 194 perguruan tinggi di seluruh Indonesia ini menjadi wadah penguatan karakter Qur’ani sekaligus ajang pengembangan kreativitas mahasiswa dalam bidang keislaman dan teknologi.
Dengan mengusung tema “MTQ Mahasiswa Nasional sebagai Penguat Karakter Qur’ani Mahasiswa yang Berdampak Menuju Indonesia Emas”, MTQMN XVIII bukan hanya menampilkan lomba tilawah dan tahfidz Al-Qur’an, tetapi juga membuka ruang bagi inovasi digital melalui kategori Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an dan Keislaman (DAQ).
Dalam ajang bergengsi ini, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang diwakili oleh Fahmi Arif Setiawan turut berpartisipasi dalam kategori Desain Web dan Sistem Informasi Al-Qur’an dan Keislaman. Tim mahasiswa Informatika Unsoed dengan nama SahabatDeen membawa semangat integrasi antara teknologi dan nilai-nilai keislaman melalui karya aplikasi web yang memadukan fungsionalitas modern dengan pesan-pesan Qur’ani.
Partisipasi ini menjadi wujud nyata peran mahasiswa Unsoed dengan bimbingan Agus Darmawan, S.Kom, M.Cs sebagai pembimbing teknis dalam memajukan dakwah digital dan literasi keislaman di era teknologi. Melalui pendekatan desain web dan sistem informasi, tim berupaya menghadirkan solusi berbasis digital untuk mempermudah akses masyarakat terhadap tafsir, terjemahan, dan kajian Al-Qur’an secara interaktif.
Selain kemampuan teknis seperti pemrograman, desain antarmuka (UI/UX), serta pengelolaan basis data, mahasiswa Informatika Unsoed juga menonjolkan kepekaan spiritual dan nilai-nilai keislaman dalam rancangan aplikasinya. Mereka berkolaborasi dengan pembimbing akademik dan ahli bidang studi keislaman agar produk yang dihasilkan tidak hanya unggul dari sisi teknologi, tetapi juga valid secara isi dan bermanfaat bagi umat.
MTQ Mahasiswa Nasional XVIII di Universitas Lambung Mangkurat menjadi momentum penting bagi mahasiswa Unsoed untuk menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi sarana dakwah dan pembelajaran Islam yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Dengan karya inovatif yang mereka hadirkan, mahasiswa Informatika Unsoed berkontribusi dalam mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045” yang berkarakter Qur’ani dan berdaya saing global.
Kehadiran Unsoed dalam ajang ini juga mempertegas komitmen universitas dalam mendorong mahasiswa agar berprestasi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga spiritual dan sosial. Semangat “berilmu, beriman, dan berkontribusi” menjadi landasan mahasiswa Informatika Unsoed dalam mengikuti kompetisi nasional ini — membuktikan bahwa nilai-nilai Al-Qur’an dapat diimplementasikan melalui teknologi untuk kemaslahatan bersama.