Mahasiswa Unsoed Kembangkan “Larasena”: Inovasi Digital yang Satukan Teknologi dan Kearifan Batik Nusantara

Purwokerto, Oktober 2025 — Tiga mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sukses melahirkan sebuah karya inovatif bertajuk “Larasena: Teknologi Bertemu Tradisi, Batik Melaju Lebih Pasti.” Inovasi ini mereka persembahkan dalam ajang nasional GEMASTIK XVIII (Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Tim yang menamakan diri “Gacorian” tersebut terdiri atas Moreno Hilbran Glenardi, Dimas Kendika Fazrulfalah, dan Nadzare Kafah Alfatihah, dengan bimbingan Mohammad Irham Akbar, S.Kom., M.Cs. Proyek mereka menghadirkan perpaduan antara teknologi informasi dan seni batik tradisional, menjadikannya sebagai langkah konkret dalam upaya pelestarian budaya melalui inovasi digital.

Larasena dikembangkan sebagai platform digital yang mendukung proses desain serta dokumentasi motif batik secara otomatis. Tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, aplikasi ini juga berperan dalam menjaga nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap corak batik, sekaligus memperkuat jembatan antara warisan tradisional dan kemajuan teknologi masa kini. Dengan demikian, Larasena diharapkan mampu mendorong proses digitalisasi industri batik lokal yang lebih efisien dan berdaya saing.

Dr. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Unsoed, menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian tersebut.

“Inovasi Larasena membuktikan bahwa mahasiswa Unsoed memiliki kemampuan akademik yang unggul sekaligus kepedulian terhadap budaya lokal. Sinergi antara teknologi dan tradisi seperti ini menjadi contoh ideal dalam mewujudkan transformasi digital yang berakar pada nilai-nilai bangsa,” ungkapnya.

Beliau juga menegaskan bahwa prestasi mahasiswa di tingkat nasional mencerminkan komitmen Unsoed dalam membentuk generasi muda yang kreatif, adaptif, dan berdaya saing di kancah global.

Melalui Larasena, para mahasiswa berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian batik sebagai identitas budaya Indonesia, sekaligus menginspirasi pelaku industri kreatif untuk berinovasi dengan semangat digitalisasi yang tetap menghormati tradisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *