Prestasi diukir oleh 2 tim dari mahasiswa Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman. 2 Tim mahasiswa Informatika tersebut dinyatakan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari BELMAWA Pendidikan Tinggi (DIKTI) pada tahun 2020.
Tim pertama yang lolos mengajukan Judul “Clean Up Day: Alat Permainan Edukatif Untuk Taman Kanak-Kanak Berbasis Website” yang diketuai oleh mahasiswa angkatan 2017 bernama Andri Lukman Nurjaman. PKM yang diajukan adalah PKM-M atau Program Kreativitas Mahasiswa untuk Pengabdian Kepada Masyarakat. Tim ini beranggotakan Muhammad Thoriq Aziz dan Irfan Agus Tiawan dari Informatika serta Lena Rosmayani dari Jurusan Fisika.
Judul yang diajukan ini adalah mengenai sebuah alat permainan edukatif berbentuk Game yang memberikan pengetahuan mengenai lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya untuk anak di Taman Kanak-Kanak. Rencananya, game ini akan diterapkan di TK Dharma Wanita di Sidakangen, Purbalingga.
Tim kedua yang lolos PKM mengajukan judul “HANE : Game Edukasi Persiapan Ujian Nasional Siswa Sekolah Dasar di Purbalingga” yang diketuai oleh mahasiswa angkatan 2017 bernama Lukas Hans Kristian. PKM yang diajukan adalah PKM-KC ataru Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta. Tim ini beranggotakan Sugih Ahmad Fauzan dan Andika Rustam yang semuanya adalah mahasiswa Jurusan Informatika.
Judul yang kedua ini juga bertujuan untuk membuat sebuah game edukasi bagi siswa siswa sekolah dasar untuk mempersiapkan Ujian Nasional. Game ini akan dibuat dalam bentuk aplikasi yang dapat diakses di Android.
2 buah Proposal tersebut dibimbing oleh dosen Informatika, Yogiek Indra Kurniawan, S.T., M.T. Lolosnya 2 tim dari mahasiswa Informatika ini merupakan sebuah prestasi tersendiri mengingat pada tahun ini, hanya 3 tim dari Fakultas Teknik yang lolos didanai. Dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) sendiri terdapat 60 Proposal yang didanai yang menjadikan UNSOED sebagai perguruan tinggi dengan peringkat 14 yang menyumbang proposal didanai terbanyak se-Indonesia.
Ditemui di tempat terpisah, pembimbing 2 kelompok tersebut, Yogiek Indra Kurniawan, menyatakan bahwa 2 buah proposal tersebut sebenarnya hanyalah tugas di mata kuliah Kapita Selekta Rekayasa Perangkat Lunak yang diampunya di semester sebelumnya, yaitu di semester ganjil 2019/2020. Hanya saja, setiap mahasiswa memang diwajibkan untuk membuat aplikasi game pada mata kuliah tersebut yang diajukan untuk menjadi proposal di PKM pada tahun 2019.
“Saya sangat bangga terhadap 2 kelompok ini. Aplikasi sudah mereka buat di semester sebelumnya. Dan mengingat ini hanyalah tugas untuk sebuah mata kuliah tetapi berhasil lolos pendanaan PKM DIKTI, membuktikan bahwa banyak sekali hal yang bisa dibuat oleh mahasiswa Informatika yang dapat bermanfaat untuk masyarakat umum secara luas. Semoga prestasi di PKM 2020 ini dapat memicu semangat mahasiswa lain untuk membuat produk-produk lainnya yang lolos PKM di tahun-tahun berikutnya. Dan Semoga 2 tim ini dapat lolos sampai PIMNAS di tahun ini.” Tutupnya.
Sekali lagi, selamat terhadap 2 tim ini!