Dewasa ini internet sudah tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, perkembangan jaman serba digital dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, pengguna Internet juga semakin meningkat, begitu juga dengan anak–anak. Anak-anak yang masih cenderung labil dan suka mencoba hal baru, tanpa ada pengawasan dan kontrol dari orang tua akan berdampak negative pada perkembangan anak. Selain menuai berbagai manfaat, internet juga memiliki dampak yang buruk. Kita bergaul di dunia maya tidak ada batasan sama sekali, tak peduli usia, agama, ras, golongan. Jika para orang tua tidak memantau para perkembangan anaknya bisa jadi anak-anak yang akan menjadi korban atas kekejaman dunia maya.
Berangkat dari kegelisahan tersebut Dosen Teknik Informatika Unsoed melakukan pengabdian masyarakat bekerjasama dengan Pondok Pesantren Bani Malik Desa Ledug Kabupaten Banyumas, pada hari Jumat, 4 Mei 2018 rombongan dosen dibawah koordinasi Teguh Cahyono, ST.,M.Kom mengambil tema “Internet Sehat Bagi Anak”. dalam paparannya Teguh menjelaskan bahwa “Fasilitas yang terkandung dalam Internet juga sekarang sudah semakin banyak dan mudah untuk digunakan. Situs-situs dalam internet yang berbahaya bagi anak-anak juga tersedia begitu banyak, seperti kekerasan, pornografi, perjudian dan lain sebagainya. Orang tua cenderung khawatir jika anaknya mulai mengenal dunia maya. Sehingga tidak jarang kini banyak orang tua yang melarang anak-anaknya untuk menggunakan Internet. Padahal dengan dilakukannya hal tersebut oleh para orang tua terhadap anaknya, dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak, diantaranya adalah gagap teknologi alias “gaptek”. Tidak seharusnya orang tua melarang anak untuk menggunakan Internet. Karena ada beberapa manfaat yang dapat anak anda dapatkan dari Internet tersebut. Tetapi tentu saja bagi setiap orang tua harus waspada dan berhati-hati untuk mencegah anaknya dalam menggunakan Internet untuk hal yang tidak baik. Pengawasan orang tua kepada anaknya dalam menggunakan internet sangat diharuskan”.
Nofiati, S.Kom.,M.Kom menambahkan selain orang tua mengawasi anak dalam menggunakan internet ada cara lain yang bisa digunakan yaitu dengan memasang program tambahan baik di komputer maupun di handphone anak untuk menutup akses situs-situs yang mengandung konten kekerasan, pornografi, perjudian dan lain sebagainya. Dalam pelatihan yang digelar selama 3 jam para orang tua dan siswa dikelompokan menjadi 2 kelompok agar lebih fokus dalam menjelaskan materi, para orang tua diberi pemahaman internet serta cara memblokir situs-situs yang kurang pantas, sementara anak-anak diberi materi cara mencari informasi dengan menggunakan internet yang sehat. Dengan adanya pelatihan intenet sehat ini diharapkan para orang tuan beserta anak bisa lebih bijak dan bertanggung jawab dalam penggunaan intenet, terang Nofi.